Tentang Apakah Manusia Biasanya Berfikir?

{ Posted on Selasa, Januari 11, 2011 by Ardiansyah }
Bagaimana Seorang Muslim Berfikir? (3 dari 7)

Bagaimana Seoerang Muslim Berfikir

Dalam bab terdahulu telah disebutkan bahwa kebanyakan manusia tidak berfikir sebagaimana seharusnya mereka berfikir dan tidak mengembangkan sarana dan potensi berfikir mereka. Namun ada satu hal lagi yang penting untuk dijelaskan di sini. Tidak dapat dipungkiri bahwa hal-hal tertentu selalu terlintas dalam benak manusia setiap saat sepanjang hidupnya. Hampir tidak ada masa, kecuali ketika tidur, dimana fikiran manusia benar-benar kosong. Sayangnya, sebagian besar dari fikiran-fikiran ini tidak berguna, "sia-sia" dan "tidak perlu", sehingga tidak akan bermanfaat di akherat kelak, tidak menuntun ke arah yang benar dan tidak mendatangkan kebaikan kepadanya.

Andaikata seseorang berusaha untuk mengingat apa-apa yang telah difikirkannya pada suatu hari, lalu mencatat dan memeriksanya dengan seksama di penghujung hari tersebut, ia akan melihat betapa sia-sianya kebanyakan dari apa yang telah ia fikirkan. Andaikata ia menemukan sebagian dari padanya bermanfaat, maka boleh jadi ia tertipu. Sebab secara keseluruhan, fikiran-fikiran yang menurutnya benar adakalanya ternyata tidak akan mendatangkan keuntungan sedikitpun di akhirat.

Seperti halnya membuang waktu dengan melakukan pekerjaan yang sia-sia dalam kehidupan sehari-hari, manusia adakalanya pula menghabiskan waktunya secara sia-sia dengan terbawa oleh fikiran-fikiran yang tidak bermanfaat. Dalam ayat:


قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ ﴿١﴾ وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ ﴿٣﴾ سورة المؤمنون
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman…Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna" (Al-Mukminun, 23 :1&3)

Allah mengajak manusia agar bersungguh-sungguh dalam masalah ini. Sudah pasti bahwa perintah Allah di ayat tersebut juga berlaku dalam hal berfikir. Sebab fikiran-fikiran yang tidak terkendali akan terus-menerus mengalir dalam benak seseorang. Seseorang dengan sadar mengalihkan fikirannya dari satu hal ke hal lain. Ketika sedang dalam perjalanan pulang ke rumah, seseorang memikirkan rencana untuk berbelanja. Mendadak kemudian ia berfikir tentang hal lain, yakni apa-apa yang pernah dikatakan temannya satu atau dua tahun yang lalu. Fikiran yang tidak terkontrol dan tidak berguna ini dapat berlangsung terus-menerus sepanjang hari. Padahal, yang kuasa mengontrol fikiran-fikiran tersebut adalah dirinya sendiri. Setiap orang memiliki kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang dapat memperbaiki keadaan dirinya; meningkatkan keimanan, kemampuan berfikir, perilaku; serta memperbaiki keadaan sekelilingnya.

Dalam bab ini akan diuraikan beberapa hal yang pada umumnya cenderung difikirkan oleh mereka yang berada dalam kelalaian. Alasan mengapa masalah tersebut dijelaskan secara panjang lebar adalah agar orang-orang yang lalai, dan yang membaca buku ini, segera menyadari bahwa ketika di kemudian hari peristiwa yang sebagaimana disebutkan di buku ini terlintas dalam benak mereka ketika dalam perjalanan ke tempat kerja atau ke sekolah; atau ketika sedang melakukan pekerjaan yang rutin, mereka tidak lagi berfikir tentang hal-hal yang sia-sia. Sebaliknya mereka akan mampu mengendalikan fikiran-fikiran mereka dan berfikir segala sesuatu yang benar-benar berguna bagi diri mereka.

No Response to "Tentang Apakah Manusia Biasanya Berfikir?"

Posting Komentar